Kepala Perpustakaan Universitas Muria Kudus (UMK), Hayu Mariana Sulistiawati, S.E., bersama tim pustakawan melaksanakan studi tiru ke Institut Français Indonesia (IFI) Yogyakarta dan Café Prancis Universitas Islam Indonesia (UII). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan dalam pengelolaan perpustakaan dan pengembangan layanan kreatif berbasis komunitas.
Inspirasi dari IFI Yogyakarta: Layanan Digital dan Literasi Multibahasa
Dalam kunjungan ke IFI Yogyakarta, tim perpustakaan UMK belajar tentang pengelolaan perpustakaan yang modern dan multibahasa. IFI dikenal memiliki koleksi pustaka yang berfokus pada budaya Prancis, termasuk buku, film, dan sumber digital yang didukung oleh layanan berbasis teknologi.
“Kami sangat terinspirasi oleh pendekatan IFI dalam mengintegrasikan literasi multibahasa dan teknologi digital. Hal ini bisa menjadi model untuk meningkatkan layanan di Perpustakaan UMK, khususnya dalam menghadirkan pengalaman yang mendukung pengembangan globalisasi mahasiswa,” ujar Hayu Mariana.
Selain itu, IFI juga memberikan wawasan tentang program-program kreatif seperti diskusi buku, kelas bahasa, dan acara budaya yang mampu menarik minat pengguna dari berbagai latar belakang.
Café Prancis UII: Konsep Kreatif Perpustakaan sebagai Ruang Sosial
Studi tiru dilanjutkan ke Café Prancis Universitas Islam Indonesia (UII). Café Prancis dikenal sebagai ruang perpustakaan kreatif yang menggabungkan fungsi edukasi, budaya, dan hiburan dalam suasana yang nyaman dan inklusif.
“Café Prancis UII menunjukkan bahwa perpustakaan bisa menjadi lebih dari sekadar ruang belajar. Dengan suasana yang santai dan ramah, perpustakaan bisa menjadi tempat bertemunya ide-ide kreatif sekaligus ruang kolaborasi yang mendorong produktivitas mahasiswa,” ungkap salah satu pustakawan UMK.
Dalam kunjungan ini, tim UMK mendapatkan gambaran tentang desain ruang yang atraktif, pemanfaatan teknologi untuk katalog interaktif, serta layanan berbasis komunitas yang dapat meningkatkan engagement mahasiswa dengan perpustakaan.
Implementasi di Perpustakaan UMK
Kepala Perpustakaan UMK menyampaikan bahwa hasil studi tiru ini akan menjadi masukan penting dalam pengembangan perpustakaan ke depan. “Kami berencana untuk mengadopsi beberapa konsep inovatif yang relevan dengan kebutuhan sivitas akademika UMK, seperti penambahan koleksi multibahasa, penguatan program literasi budaya, hingga pengembangan ruang belajar kreatif,” jelas Hayu.
Studi tiru ini merupakan bagian dari komitmen Perpustakaan UMK untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan. Diharapkan, dengan mengadopsi konsep-konsep inspiratif dari IFI dan Café Prancis, Perpustakaan UMK dapat menjadi pusat literasi yang relevan, inovatif, dan mendukung kebutuhan era digital.