Previous Next

UMK Miliki Dua Guru Besar Pertama dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Universitas Muria Kudus (UMK) mencatat sejarah baru dengan hadirnya dua guru besar pertama dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yaitu Prof. Dr. Drs. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd., dan Prof. Dr. Sri Utaminingsih, S.Pd., M.Pd. Pengukuhan keduanya menjadi momen bersejarah sekaligus kebanggaan tersendiri bagi UMK.

Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., menyatakan rasa bangganya atas capaian ini. "Secara kelembagaan, kami bangga karena akhirnya UMK memiliki guru besar untuk pertama kalinya. Setelah ini, akan menyusul dua guru besar lainnya yang masih menunggu diterimanya surat keputusan (SK) dari kementerian," ungkapnya.

Sebagai upaya mendukung pengembangan karir akademik dosen, UMK telah membentuk bagian khusus untuk pengurusan jabatan fungsional serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Pengembangan Karir Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, pada akhir 2023, UMK juga membentuk tim percepatan guru besar yang fokus membantu dosen dalam melengkapi persyaratan menuju jenjang guru besar.

“Kami berharap jumlah guru besar di UMK terus bertambah. Dari 252 dosen yang ada, sebanyak 52 bergelar doktor, sementara 57 lainnya sedang menempuh pendidikan S2. Selain itu, ada 86 pengajuan lektor kepala yang nantinya bisa menjadi jenjang menuju guru besar,” jelas Rektor.

Prof. Darsono menambahkan, kehadiran guru besar memiliki nilai strategis, terutama dalam peningkatan skor akreditasi, pengembangan profesi, serta sebagai syarat pembentukan program pascasarjana.

Perjalanan Menuju Guru Besar

Prof. Dr. Drs. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd., yang mendapatkan gelar guru besar, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan UMK selama proses tersebut. Ia berbagi pengalaman bagaimana ia menghadapi perubahan aturan selama perjalanannya, termasuk masa transisi dari pengumpulan artikel manual menuju digitalisasi.

Salah satu artikel penelitiannya membahas tentang pembelajaran bahasa Inggris melalui pembuatan log catatan dokumen oleh mahasiswa. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang membuat log catatan dokumen dengan bimbingan dosen lebih mudah mempelajari bahasa Inggris karena catatan mereka menjadi lebih terstruktur,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Sri Utaminingsih, S.Pd., M.Pd., juga menyampaikan rasa syukurnya. Ia mengakui perjuangannya selama empat tahun menuju gelar guru besar tidaklah mudah, terutama dengan padatnya jadwal mengajar.

“Saya sangat berterima kasih kepada kampus yang telah membantu memfasilitasi sehingga keinginan ini terwujud. Semoga pencapaian ini menjadi motivasi bagi dosen muda untuk mengikuti jejak serupa,” ujar Prof. Sri Utaminingsih, yang mendalami bidang manajemen kepemimpinan pembelajaran inovatif.

Pengukuhan dua guru besar ini diharapkan menjadi titik awal bagi UMK untuk terus mendorong peningkatan kualitas akademik dan profesionalisme di lingkungan universitas.